Menikah? Siapa sih yang tidak ingin menikah? Setiap manusia di bumi ini pasti menginginkan yang namanya MENIKAH.

KODE IKLAN YANG DIPARSE
KODE IKLAN YANG DIPARSE
Menikah? Siapa sih yang tidak ingin menikah? Setiap manusia di bumi ini pasti menginginkan yang namanya MENIKAH. 

Lalu istri yang bagaimana yang pantas untuk menjadi pendamping hidup? Apakah istrinya kelak mempunyai hati yang  baik dan  bisa membahagiakannya setiap waktu? Setiap laki-laki yang belum menikah pasti bertanya-tanya tentang hal itu.

Jangan kuatir! Dalam bab pernikahan, Nabi telah menyebutkan ada tiga kriteria wanita yang baik hati. Siapakah ia?:

إِنَّ مِنْ يُمْنِ الْمَرْأَةِ تَيْسِيرَ خِطْبَتِهَا وَتَيْسِيرَ صَدَاقِهَا وَتَيْسِيرَ رَحِمِهَا

“Diantara tanda wanita yang baik hati dan membahagiakan adalah mudah khitbahnya, mudah maharnya, dan mudah rahimnya” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Nah, kalau masih kurang jelas simak penjelasan di bawah ini ya..



1. MUDAH KHITBAHNYA

Jangan kaget, tidak semua wanita mudah untuk dikhitbah. Ada kalanya wanita itu sangat sulit dikhitbah. Meskipun sudah datang lelaki shalih dan hatinya condong kepadanya, ia menyulitkan laki-laki tersebut untuk mengkhitbahnya karena mensyaratkan harus begini dan begitu. Mensyaratkan harus membawa ini dan membawa itu. Serba ribet.

Umumnya, wanita yang menyulitkan khitbah ini karena keluarganya memiliki ‘SOP’ yang rumit terkait khitbah dan nikah. Memilih hari berdasarkan perhitungan ‘hari baik – hari nahas’ termasuk bagian dari menyulitkan khitbah. Mensyaratkan materi mahal dan tata cara rumit juga termasuk bagian dari menyulitkan khitbah.

Sesulit itukah mengkhitbah perempuan? Sebenarnya tidak. Mau tahu cara bagaimana mengetahui wanita yang mudah dikhitbah? Ini caranya: Bilal bin Rabah radhiyallahu ‘anhu punya cara bagaimana mengetahui wanita yang mudah dikhitbah. Ia cukup mengatakan, ”Aku Bilal bin Rabah. Seorang sahabat Rasulullah. Dulu aku orang yang sesat, tetapi Allah telah menuntunku. Dahulu aku seorang budak dari Habasyah, tetapi Allah telah membebaskanku. Kedatanganku ke sini ingin melamar… Jika lamaranku diterima aku akan katakan Alhamdulillah, tetapi jika lamaranku ditolak, aku akan mengatakan Allahu Akbar!”
Mudah kan? Perlu dicoba.

2. MUDAH MAHARNYA
Kriteria kedua adalah mudah maharnya. Meskipun Islam memuliakan wanita dengan menyerahkan mahar kepadanya serta tidak membatasi jumlah maharnya, banyak contoh dari generasi pertama umat ini betapa mereka memudahkan mahar. Ada diantara mereka yang maharnya baju besi, ada pernikahan dengan mahar sepasang sandal, cincin besi, ada pula yang maharnya membaca Al Qur’an. (baca: Mahar Unik di Zaman Nabi)

Di negeri kita, urusan mahar umumnya mudah. Banyak pengantin yang maharnya seperangkat alat shalat meliputi mukena, sajadah dan sejenisnya. Namun ada pula yang meminta mahar yang menyulitkan; bisa karena jumlahnya yang sangat besar, atau jumlahnya yang membuat calon suami kerepotan. Misalnya nikahnya pada tanggal 22 November 2014, ia meminta mahar uang sejumlah Rp 22.112.014,-

Mudahnya mahar ini juga mengundang keberkahan tersendiri. Sebagaimana disebutkan pada hadits lain yang dicantumkan Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah bahwa pernikahan yang besar keberkahannya adalah yang paling murah maharnya.
Gimana penjelasannya? Sudah dimengerti kan? Jadi jangan kuatir tentang mahar. Ibarat kata, jika keberkahan itu mudah didapatkan, kenapa harus lewat cara yang sulit?.


3. MUDAH RAHIMNYA
Mudah rahimnya maksudnya adalah subur, mudah hamil dan melahirkan. Jika dua kriteria sebelumnya mudah dilihat dan membuat calon suami bahagia sejak awal, kriteria ketiga ini sulit dilihat dan pengaruhnya pada kebahagiaan setelah pernikahan berjalan sekian lama.

Suami-istri mana sih yang tidak punya ingin memiliki anak setelah menikah? Pasti semua menginginkan buah hati. Jika dua kriteria sebelumnya merupakan sikap wanita yang bisa dituntut untuk menjadi seperti itu, kriteria ketiga ini laksana ‘misteri’ dan seorang wanita tidak berdosa jika tidak berhasil memenuhinya manakala itu menjadi takdirnya. 

Tapi ketahuilah bahwa jika itu terjadi maka itu akan menjadi cambuk kehidupan untuk seorang wanita. Namun, perasaan itu bisa diatasi jika keduanya bisa saling menguatkan.

Meskipun seperti ‘misteri’ dan tidak dapat diketahui secara pasti, namun ada cara untuk melihat apakah seorang wanita termasuk ‘mudah rahimnya’ atau tidak.

Jika pada dua kriteria sebelumnya seorang wanita dapat memperbaikinya secara langsung melalui perubahan pemahaman dan sikap, pada kriteria ketiga ini ikhtiar yang bisa dilakukan seorang wanita sebatas menjaga kesehatan agar tidak terkena penyakit yang berdampak pada kesuburan, mengkonsumsi makanan yang mendukung kesuburan serta banyak berdoa. 

Yakinlah, Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengabulkan doa hambanya. Mintalah dengan sungguh-sungguh kepadaNya agar menjadi bagian pemegang saham dari kebanggan Rasulullah akan banyaknya umat beliau.

Luar biasa kan penjelasannnya? Semoga mudah dimengerti. Perlu kita tahu, aturan Allah itu begitu Indah. Selalu saja ada cara untuk menemukan jalannya. Ilmu ini tidak berlaku untuk laki-laki saja, begitu juga untuk para perempuan agar bisa memperbaiki diri dan layak menjadi wanita yang baik hati seperti yang dikatakan oleh Rasullullah saw. 

Semoga kita yang sedang berusaha untuk hal yang baik senantiasa diberi cahaya oleh-Nya.
KODE IKLAN YANG DIPARSE