Kenapa Banyak Orang Menikah Setelah Lebaran?

KODE IKLAN YANG DIPARSE
KODE IKLAN YANG DIPARSE
Terdapat 12 bulan yang ada di kalender hijriyah, sama jumlahnya dengan yang ada pada kalender Masehi. Total dalam satu tahun terdapat 354 atau 355 hari dalam kalender hijriyah, 11 hari lebih pendek dibandingkan dengan kalender Masehi.

1. Muharrom (محرم الحرام)
Ini adalah bulan pertama dalam kelender Islam, dan Muharram termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan Muharram karena orang Arab mengharamkan berperang di bulan ini.

2. Shofar/Shafar (ﺻﻔﺮ)
Dinamakan dengan Shofar karena perkampungan Arab Shifr (kosng) dari penduduk, karena mereka keluar untuk perang. Ada yang mengatakan bahwa dinamakan dengan Shofar karena dulunya bangsa Arab memerangi berbagai kabilah sehingga kabilah yang mereka perangi menjadi Shifr (kosong) dari harta benda.

3. Robi’ul Awwal (ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻷﻭﻝ)
Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini bertepatan dengan musim semi.

4. Robi’uts Tsani/Akhir (ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻷﺧﻴﺮ / ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ)
Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu menggembalakan hewan ternak mereka pada rerumputan. Dan ada yang mengatakan bahwa dinamakan demikian karena bulan ini bertepatan dengan musim semi.

5. Jumadil Ula (جمادى الأولى)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi khomsah. Dinamakan Jumada karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin, dimana air jumud (membeku)

6. Jumadil Akhiroh/Tsaniyah (جمادى الآخرة / ﺟﻤاﺪى ﺍﻟﺜﺎﻧﻲة)
Sebelum masa Islam dinamakan jumadi sittah. Dinamakan demikian karena saat penamaan bulan ini jatuh pada musim dingin juga

7. Rojab (ﺭﺟﺐ)
Rajab termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan bulan Rojab karena bangsa Arab melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan. Dikatakan: Rojab adalah menahan diri dari peperangan.

8. Sya’ban (ﺷﻌﺒاﻦ)

Dinamakan demikian karena bangsa Arab saat itu berpencar ke berbagai tempat untuk mencari air.

9. Romadhon (ﺭﻣﻀاﻦ)
Ini adalah bulan puasa bagi umat Islam. Dinamakan demikian karena panas ramdh mencapai puncaknya dan saat penamaan jatuh pada musim panas.Dimana periode ini disebut panas yang parah.

10. Syawwal (ﺷﻮﺍﻝ)
Di bulan inilah saat Idul Fitri. Dinamakan demikian karena saat itu unta betina kekurangan air susu.

11. Dzulqo’dah (ﺫﻭ ﺍﻟﻘﻌﺪة)

Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab duduk dan tidak berangkat untuk perang, karena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh perang.

12. Dzulhijjah (ﺫﻭ ﺍﻟﺤﺠة)
Di dalamnya terdapat musim haji dan Idul Adha. Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan suci. Dinamakan demikian karena bangsa Arab melaksanakan ibadah haji di bulan ini.

Dari ke 12 bulan hijriyah tersebut masyarakat muslim banyak yang mengadakan pernikahan dibulan syawal. Menikah di bulan Syawal atau beberapa saat setelah Lebaran sudah menjadi salah satu tradisi masyarakat muslim. Rasulullah juga men-sunnahkan untuk menikah di bulan Syawal, beliau menikahi Aisyah ra dan beberapa istri lainnya di bulan Syawal.



“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu ‘anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).

Rasulullah awalnya menikahi Aisyah di bulan syawal untuk menepis anggapan bangsa Arab jahiliyah yang menganggap bahwa bulan syawal adalah bulan yang sial untuk menikah. Mereka meramalkan perceraian akan datang bagi mereka yang menikah di bulan syawal. Pasalnya, unta betina mengibaskan ekor mereka dan tidak ingin unta jantan mendekat mereka di bulan syawal. Masyarakat Arab menganggap hal tersebut sama dengan yang terjadi pada manusia.

Namun, Rasulullah mengajarkan untuk tidak percaya pada takhayul semacam demikian. Maka, beliau men-sunnahkan untuk menikah di bulan syawal. Rasulullah membuktikan bahwa ketakutan dan ramalan orang Arab Jahiliyah tersebut tidak benar, karena hanya Allah Ta’ala  yang menentukan untung atau rugi seseorang dan bukanlah perhitungan tanggal.

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi ‘Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua ‘ied (bulan Syawwal termasuk di antara ‘ied fitri dan ‘idul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar.” (Al-Bidayah wan Nihayah, 3/253).

Nah, apakah diantara sahabat pembaca Hakiki Islami ada yang berencana menjalankan sunnah untuk menikah di bulan Syawal ini? Semoga acara pernikahannya lancar ya dan semoga menjadi keluarga yang saqinah, mawaddah, warrohmah, mendapatkan keturunan yang sholeh serta sholeha, diberikan rejeki yang berkah dan melimpah, serta selalu didalam lindungan serta kasih sayang Allah swt, aamiiin.

Sumber: dailymoslem.com

KODE IKLAN YANG DIPARSE