Ini Pertanyaan Yang Membuat Pendeta Stevanus Memutuskan Untuk Masuk Islam

KODE IKLAN YANG DIPARSE
KODE IKLAN YANG DIPARSE
Iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Stevanus Vernanda Vountain S Th yang kini bernama Muhammad Hijery menceritakan bagaimana dirinya masuk Islam. Awalnya, ia yang menjadi pendeta bergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Gunung Mas, Kalteng mewakili agama yang dianutnya.



Di sana, ia bertemu dengan sejumlah ulama, lalu dekat dengan salah seorang ustadz. Ustadz tersebut aktif menjalin komunikasi dengan dirinya dan sering berdialog. Hingga akhirnya, sambil minta maaf, dia mengajukan pertanyaan kepada Ustadz itu.

“Saya bertanya kepada Ustadz itu, apa yang disembah muslimin ketika shalat, tidak ada sesiapa tidak ada pula benda. Beda dengan orang kristen ketika sembahyang jelas ada benda yang disembah. Ee ternyata ulama tadi memberikan pertanyaan balik sebagai jawabannya,” kata Muhammad Hijery di hadapan ratusan jamaah Subuh Masjid Ar Rahman di Jalan Kampung Melayu Banjarmasin.

Pertanyaan balik dari Ustadz tersebut adalah “bagaimana bentuk dan warna angin”. Pendeta diberi waktu seminggu untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bahkan ia siap masuk Krsten jika pendeta bisa menjawabnya.

Tak juga bisa menjawab, pendeta itu kemudian bertanya kepada seniornya. Bukannya mendapat jawaban, ia malah ditertawakan. Akhirnya ia pun menyerah.

“Saya sudah menduga pasti kamu tidak akan bisa menjawab,” kata Ustadz tersebut, lantas menjelaskan jika angin yang dirasakan saja manusia tidak bisa menjawab bagaimana warna dan bentuknya, apalagi untuk melihat Sang Pencipta angin. Manusia terlalu lemah.

Jawaban itu kemudian menjadi perenungan si pendeta.

“Kemudian muncul kegelisahan luar biasa hingga memutuskan untuk bersyahadat bersama istri dan anak-anak saya,” kenang Muhammad Hijery.

Alhamdulillah Ya Rabb. Selamat saudaraku, selamat datang dalam silaturrahiim dan ukhuwah dunia Islam yang penuh keindahan. Selamat dan semoga istiqomah.
Allaahumma tsabbithu waj’alhu haadiyan wa mahdiyyan.
Ya Allah, tetapkanlah ia (Islam) dan jadikanlah ia sebagai penunjuk yang selalu memberi petunjuk (HR Al-Bukhari, Muslim, Ibn Majah, Ahmad, Al-Baihaqi, Al-Nasa’i, dan Al-Thabarani)”


Sumber: tarbiyah.net
KODE IKLAN YANG DIPARSE